28 Juli 2020, FSB UNG menyelenggarakan rapat virtual terkait Program Semester Ganjil dan KKS berbasis merdeka belajar. Rapat ini turut diikuti oleh pimpinan-pimpinan prodi baik itu Kajur, Sekjur dan  juga para pimpinan Fakultas, Dekan dan para Wakil Dekan di lingkungan Fakultas Sastra dan Budaya.

“Sebelumnya masing-masing Prodi telah bekerja keras untuk merumuskan wujud kurikulum merdeka belajar, dan rapat kali ini merupakan finalisasi dari hasil rumusan pada workshop sebelumnya”. Ungkap Sekjur Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia bapak Herman Didipu. S.Pd., M.Pd.

Terkait pelaksanaan KKS dalam ruang lingkup merdeka belajar FSB sendiri menyatakan kesiapannya. Seperti yang diungkapkan Ibu Dekan Prof. Nonny Basalama, MA, P.hD bahwa setiap PRODI diupayakan bisa mengutus minimal 10 mahasiswa untuk mengikuti KKN Proyek Desa, tentunya dengan bimbingan dari dosen-dosen dan pengampuh mata kuliah. Mulai dari penentuan lokasi, penyusunan proposal, seleksi, hingga pelaksanaannya.

Program KKS terbagi 2 Program. Ada yang namnya KKS Reguler yakni KKS (4 SKS) yang pada umumnya dilaksanakan , juga ada yang namanya KKN (Kuliah Kerja Nyata) berbasis projek desa (20 SKS) dan inilah yang disebut KKN Merdeka belajar. KKS berlangsung selama 45 hari semntara KKN akan berlangsung selama 6 bulan. “Dan tidak ada paksaan bagi mahasiswa untuk memilih jenis KKS/KKN yang diinginkannya” Tutur Ibu Nonny.