Gorontalo – Pimpinan Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo sekaligus Ketua Forum FBSI Prof. Nonny Basalama, M.A, Ph.D turut ambil bagian dalam Kegiatan agenda tahunan FBSI yang kali ini dilaksanakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Lokakarya yang diselenggarakan oleh FBS Universitas Negeri Jakarta ini berlangsung selama 2 hari yaitu 3 dan 4 November 2020

Lokakarya ini diikuti oleh 14 Fakultas dari 12 Universitas mantan LPTK di Indonesia termasuk Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo. Selain itu, Lokakarya ini tidak hanya diikuti oleh pimpinan Fakultas, tetapi juga utusan dosen Program Studi, Ketua Program Studi, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, serta Wakil-Wakil Dekan dari tiap Fakultas dan Jurusan yang terhimpun dalam Forum Bahasa dan Seni Indonesia.

Pada saat menyampaikan sambutan, ketua Forum FBSI Prof. Nonny Basalama, M.A, Ph.D memberikan harapan dan penekanan terkait beberapa hal penting terkait Pemutakhiran Kurikulum dan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka mulai dari tahap pembelajaran Kampus Merdeka yang memfasilitasi hak mahasiswa belajar 3 semester di lintas prodi di universitas sendiri, di prodi yang sejenis dan lintas prodi di perguruan tinggi yang lain, serta pembelajaran mahasiswa di masyarakat, dan industry.

Menurut beliau, pengimplentasian Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan bentuk respon positif dalam menyikapi ekspektasi bagaimana pembelajaran di abad 21 dalam era revolusi industry. Karena menurut beliau, program Merdeka belajar kampus merdeka dapat meningkatkan kemampuan komunikatif, terasahnya critical thinking, bertambahnya multi skills mahasiswa dengan berfokus pada literasi technology, literasi manusia dan literasi data yang nantinya akan menghasilkan lulusan yang ulet, berjiwa competitiveness, unggul dan berdaya saing.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan respon kontrak kinerja rektor rektor se Indonesia dengan kemendikbud dengan mengacu pada tercapainya indikator kinerja utama dan indikator kinerja perguruan tinggi. Dengan kata lain, kata kunci 'komunikasi dan kolaborasi’  melalui peran forum untuk mewujudkan ini semua menjadi hal yang sangat penting dan titik pijak dalam mengawal lulusan yang memiliki multi skills dan multi kompetensi unggul dan berdaya saing. Karenanya, fokus dari 2 hari kegiatan lokakarya ini adalah tentang Bagaimana penyesuaian dalam kurikulum untuk mengintegrasikan program ini pada tataran lewat fakultas dan prodi yang ada di tiap Universitas, tutup beliau dalam sambutannya.