Workshop Tari Bosara: Tingkatkan Apresiasi Terhadap Tari Tradisional Nusantara

fsb.ung.ac.idGorontalo – Jurusan Pendidikan Sendratasik Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo (FSB UNG) menggelar Workshop Tari Bosara dengan tema “Meningkatkan Apresiasi Terhadap Tari Tradisional Nusantara”, Selasa (30/9/2025). Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium Tari Jurusan Pendidikan Sendratasik dan diikuti oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Sendratasik.

Workshop menghadirkan narasumber Dr. Rahma M, S.Pd., M.Sn, Dosen Tari dari Universitas Negeri Makassar (UNM), yang memberikan materi sekaligus membimbing mahasiswa dalam praktik Tari Bosara.

Dalam pengantarnya, Ketua Jurusan Pendidikan Sendratasik, Dr. La Ode Karlan, S.Pd., M.Sn, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memperkaya wawasan mahasiswa tentang kekayaan seni tari nusantara.

“Melalui workshop ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya mengenal tetapi juga mampu mengapresiasi dan mengembangkan seni tari tradisional sebagai bagian dari identitas budaya bangsa,” ujarnya.

Kegiatan kemudian dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan I Fakultas Sastra dan Budaya, Dr. Salam, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya apresiasi generasi muda terhadap tari tradisional.

“Tari Bosara merupakan salah satu warisan budaya yang sarat dengan nilai filosofis dan estetis. Apresiasi dari mahasiswa menjadi kunci agar warisan ini tetap hidup di tengah gempuran budaya modern,” tutur Dr. Salam.

Materi inti workshop disampaikan oleh Dr. Rahma M, S.Pd., M.Sn. Ia menegaskan bahwa Tari Bosara bukan sekadar pertunjukan, melainkan juga simbol penghormatan, kebersamaan, dan tradisi masyarakat Sulawesi Selatan.

“Tari Bosara mengandung makna kebersamaan dan penghormatan kepada tamu. Melalui praktik langsung, mahasiswa dapat merasakan filosofi tersebut sekaligus melestarikan nilai budaya yang terkandung di dalamnya,” jelas Dr. Rahma.

Setelah sesi materi, workshop dilanjutkan dengan praktik Tari Bosara. Mahasiswa tampak antusias mengikuti gerakan demi gerakan yang dipandu langsung oleh narasumber.

Kegiatan ditutup secara resmi oleh Wakil Dekan III Fakultas Sastra dan Budaya, Herson Kadir, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi partisipasi mahasiswa sekaligus menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan serupa.

“Kami berharap workshop ini tidak berhenti di sini, melainkan menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk terus berkreasi dan menghidupkan tari tradisional nusantara di berbagai kesempatan,” ungkapnya.

Workshop Tari Bosara ini diharapkan dapat memperkuat semangat generasi muda dalam melestarikan seni tradisional nusantara sekaligus menjadikan mahasiswa sebagai agen pelestarian budaya bangsa.