fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Astranusa Fest 2025 sukses digelar pada 20 Desember 2025 bertempat di Ballroom Hotel Damhil Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Kegiatan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Manajemen Seni Pertunjukan angkatan 2023 Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik), yang dirangkaikan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) Ansambel Musik mahasiswa divisi musik angkatan 2023 serta mata kuliah Tata Rias dan Busana angkatan 2024. Seluruh mata kuliah tersebut diampu oleh Ibu Rahmawati Ohi, S.Pd., M.Sn.
Astranusa Fest menjadi wujud nyata implementasi pembelajaran berbasis praktik yang menekankan manajemen produksi seni, kolaborasi lintas mata kuliah, serta profesionalisme mahasiswa dalam mengemas sebuah pertunjukan. Kegiatan ini turut dihadiri oleh para dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Sendratasik, Duta Bahasa Provinsi Gorontalo, serta para sponsor yang berkontribusi dan mendukung penuh terselenggaranya acara.
Kemegahan Astranusa Fest semakin terasa dengan kehadiran berbagai sanggar seni terbaik di Provinsi Gorontalo, di antaranya Sanggar Seni TK Ade Irma, Sanggar Seni SDN 3 Tilongkabila, Sanggar Seni Gita Cemerlang, Sanggar Makuta, Sanggar Tumula, Sanggar Molutulo, Sanggar Dulohupa Limboto, Sanggar Seni Administrasi Publik, serta Sanggar Seni SMAN 1 Telaga. Setiap sanggar menampilkan pertunjukan seni yang sarat makna, mencerminkan kekayaan budaya, kearifan lokal, dan kreativitas khas Gorontalo.
Tidak hanya menyajikan pertunjukan seni, Astranusa Fest 2025 juga menghadirkan peragaan busana adat Gorontalo yang memukau. Fashion show ini menampilkan beragam busana adat dari berbagai suku dan wilayah, seperti Polahi, Galenggo, Hamseyi, Walimomo, Biliu, dan Karawo. Peragaan busana tersebut menggambarkan transformasi busana adat Gorontalo dari masa ke masa, menunjukkan bahwa tradisi dapat terus berkembang tanpa kehilangan nilai-nilai luhur yang mengakarinya.
Di luar ekspektasi panitia, Astranusa Fest 2025 memperoleh apresiasi yang sangat positif dari para tamu undangan dan penonton. Banyak pihak menilai bahwa kegiatan ini tidak lagi tampak sebagai sekadar ujian akhir semester, melainkan telah menjelma menjadi pagelaran seni besar yang profesional, megah, dan berkelas, layaknya festival seni berskala luas.
Ketua Panitia Astranusa Fest 2025, Dimas Candra Lakita, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Astranusa Fest bukan sekadar tugas akhir mata kuliah, tetapi merupakan ruang belajar nyata bagi kami mahasiswa untuk mengelola, merancang, dan mempertanggungjawabkan sebuah pertunjukan seni secara profesional. Proses panjang yang kami lalui penuh dengan tantangan, namun justru di sanalah kami belajar tentang kerja sama, tanggung jawab, dan manajemen seni yang sesungguhnya.”
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Rahmawati Ohi selaku dosen pengampu, para dosen Jurusan Sendratasik, seluruh sanggar seni, sponsor, serta semua pihak yang telah mendukung dan mempercayakan kami untuk menyelenggarakan Astranusa Fest 2025. Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman berharga dan inspirasi bagi kami semua.”
Dosen pengampu mata kuliah, Ibu Rahmawati Ohi, S.Pd., M.Sn., menyampaikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa atas capaian yang diraih melalui Astranusa Fest.
“Astranusa Fest merupakan bukti bahwa mahasiswa Sendratasik tidak hanya mampu berkarya di atas panggung, tetapi juga mampu mengelola sebuah pertunjukan secara utuh, mulai dari perencanaan, produksi, hingga pelaksanaan. Inilah esensi dari pembelajaran manajemen seni pertunjukan yang kami tanamkan di bangku kuliah.”
Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi pijakan awal mahasiswa untuk terjun ke dunia seni profesional.
“Saya berharap pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa, baik sebagai seniman, pendidik, maupun pengelola seni di masa depan, serta mampu terus menjaga dan mengembangkan budaya daerah Gorontalo.”
Apresiasi tinggi juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo, Prof. Nonny Basalaman, M.A., Ph.D.
“Apa yang ditampilkan dalam Astranusa Fest 2025 sungguh luar biasa. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pembelajaran di Fakultas Sastra dan Budaya tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga pada praktik nyata yang berkualitas dan berdaya saing.”
Astranusa Fest 2025 menjadi bukti bahwa kolaborasi akademik dan kreativitas mahasiswa mampu melahirkan karya seni yang tidak hanya edukatif, tetapi juga inspiratif, sekaligus memperkuat eksistensi seni dan budaya Gorontalo di ruang akademik dan publik.