Bahasa Inggris untuk Hidup Sehat dan Berkelanjutan: Implementasi SDGs di Pendidikan Anak Usia Dini

fsb.ung.ac.idGorontalo – Sebagai upaya menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak usia dini, dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FSB UNG melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk Healthy Habits in English. Kegiatan ini mengusung proyek kebiasaan sehat dan kebersihan melalui penggunaan kartu frasa berbahasa Inggris.

Program pengabdian ini dilaksanakan di TK Cempaka Kabupaten Bone Bolango. Kegiatan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2025 dengan melibatkan anak-anak usia taman kanak-kanak. Pendekatan pembelajaran dirancang menyenangkan, interaktif, dan sesuai karakteristik peserta didik usia dini.

Bahasa Inggris diperkenalkan sebagai sarana komunikasi sederhana dalam konteks keseharian anak. Tema kebersihan dan kesehatan dipilih karena relevan dengan pembentukan karakter sejak awal. Kegiatan ini menjadi wujud kontribusi fakultas dalam pendidikan dasar yang berkelanjutan.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan oleh dosen Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo. Tim dosen pelaksana terdiri atas Novi Rusnarty Usu, M.A dan Zulkifli Tanipu, Ph.D. Keduanya berkolaborasi merancang pembelajaran bahasa Inggris berbasis aktivitas konkret dan visual.

Mahasiswa turut dilibatkan sebagai bagian dari pembelajaran berbasis pengabdian masyarakat. Mahasiswa yang terlibat adalah Marsela Hasan Rahim, Hikma Laurestabo, Alifiah Salsabila Eyato, Afrliya Loharin, Amelia Ramadhani R Ente, dan Ratna Isa.

Keterlibatan mahasiswa memperkuat suasana belajar kolaboratif dan komunikatif. Mahasiswa mendampingi anak-anak dalam penggunaan kartu frasa kebiasaan sehat. Kolaborasi ini memperkuat sinergi antara kampus, mahasiswa, dan lembaga pendidikan anak usia dini.

Dalam pelaksanaannya, anak-anak diperkenalkan pada frasa sederhana berbahasa Inggris tentang kebiasaan sehat. Frasa seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan hidup sehat disampaikan melalui kartu bergambar. Media kartu frasa membantu anak memahami makna melalui visual yang menarik. Anak-anak diajak mengucapkan, menirukan, dan mempraktikkan kebiasaan sehat secara langsung.

Pendekatan ini menggabungkan aspek bahasa, motorik, dan pembentukan perilaku positif. Suasana belajar dibuat ceria agar anak merasa nyaman dan antusias. Kegiatan berlangsung dengan interaksi aktif antara dosen, mahasiswa, dan peserta didik. Respons anak menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap pembelajaran bahasa Inggris kontekstual.

Pengabdian ini juga menjadi bagian dari implementasi nilai dan agenda Sustainable Development Goals dalam pendidikan usia dini. Isu kesehatan dan kebersihan diposisikan sebagai fondasi penting pembangunan manusia berkelanjutan.

Zulkifli Tanipu, Ph.D menekankan pentingnya pengenalan nilai global melalui pembelajaran bahasa. “Bahasa Inggris dapat menjadi media efektif menanamkan kebiasaan sehat dan kesadaran lingkungan sejak dini,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa sebaiknya terintegrasi dengan pembentukan karakter. Menurutnya, anak-anak perlu belajar bahasa melalui praktik nyata kehidupan sehari-hari.

“Pendekatan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan bidang kesehatan dan pendidikan. Integrasi SDGs sejak usia dini menjadi investasi jangka panjang pembangunan manusia,” ujarnya lagi.

Novi Rusnarty Usu, M.A menyampaikan bahwa, kartu frasa sangat efektif untuk pembelajaran anak usia dini. Ia menjelaskan bahwa media visual membantu anak memahami konsep abstrak secara lebih konkret.

“Anak-anak belajar lebih cepat ketika bahasa diperkenalkan melalui gambar dan aktivitas langsung,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga memperkuat kebiasaan hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Pihak TK Cempaka menyambut positif kegiatan pengabdian yang edukatif dan aplikatif.

Mereka menilai kegiatan ini mendukung pembelajaran tematik dan penguatan karakter anak. Fakultas berkomitmen melanjutkan program serupa di lembaga pendidikan lainnya. Melalui kegiatan ini, pendidikan bahasa, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan saling terintegrasi.