Bincang Budaya di Timor Leste, Harto Malik Bahas “Lohidu Sebagai Sastra Lisan Gorontalo”

fsb.ung.ac.idGorontalo – Menjadi pembicara pada Bincang Budaya yang diselenggarakan oleh Pusat Budaya Indonesia KBRI Dili di Timor Leste, tanggal 11 Oktober 2024, Dr. Harto Malik, M.Hum membahas topik tentang “Lohidu Sebagai Sastra Lisan Gorontalo”.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang juga dosen tetap pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) UNG ini memberikan kuliah tamu dihadapan 80 Pembelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Pusat Budaya Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Harto Malik, M.Hum mengenalkan Sastra Lohidu yang merupakan jenis pantun yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa lokal Gorontalo. Konsep pantun/lohidu ini merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang terdiri dari 4 baris dan memiliki rima a-b-a-b”

“Gorontalo memiliki 3 jenis pantun, yang pertama Lohidu; disampaikan dalam Bahasa Gorontalo, yang kedua Pantungi; disampaikan dalam 2 Bahasa yakni Bahasa Gorontalo dan Bahasa Indonesia, dan yang ketiga Pa’iya lo hungo lo poli; or berbalas pantun, yang disampaikan dengan model dialog”

“Pelestarian Lohidu ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan ilmiah, pendokumentasian, pada pementasan atau pertunjukam, pada aransemen lagu, kurikulum Pendidikan, serta kegiaatan politik dan pemerintahan,” ujar Harto Malik dalam paparan materinya.

Loading