fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo (FSB UNG) kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat internasional. Tim dosen yang terdiri dari Dr. Asna Ntelu, M.Hum., Prof. Dr. Dakia N. Djou, Prof. Dr. Sayama Malabar, dan Jafar Lantowa, SP.d, M.A. berhasil mempublikasikan artikel ilmiah pada GEMA Online® Journal of Language Studies, sebuah jurnal internasional bereputasi SJR 0.33 Q1 yang diterbitkan oleh Universiti Kebangsaan Malaysia.
Artikel berjudul “Language Vitality of Gorontalo: A Rescue from Regional Language Extinction” ini mengangkat isu strategis tentang kondisi vitalitas Bahasa Gorontalo yang semakin terancam di kawasan pesisir Teluk Tomini.
Penelitian ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap fenomena pergeseran bahasa daerah akibat dominasi bahasa Indonesia, bahasa asing, serta perubahan sosial-budaya yang terjadi secara masif di wilayah Gorontalo. Menggunakan kerangka UNESCO yang memuat sembilan indikator vitalitas bahasa, tim peneliti menilai seberapa kuat Bahasa Gorontalo masih hidup dan diwariskan di tengah masyarakat pesisir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahasa Gorontalo masuk kategori “rentan” dengan skor vitalitas rata-rata 3,44. Ini berarti bahwa walaupun bahasa tersebut masih digunakan, terjadi pelemahan transmisi antargenerasi, terutama di kalangan anak muda yang semakin jarang menggunakan bahasa ibu mereka.
Penelitian ini merupakan bagian dari luaran Hibah Riset Akselerasi/Kolaboratif Fundamental Guru Besar yang didanai oleh LPPM UNG melalui Surat Keputusan Rektor UNG Nomor 653/UN47/HK.02/2024. Dalam pelaksanaannya, tim mendapatkan dukungan penuh dari Universitas Negeri Gorontalo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo dan Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo.
Data dikumpulkan dari 155 responden di wilayah pesisir Kawasan Teluk Tomini Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango melalui survei, observasi, dan wawancara dengan masyarakat, tokoh adat serta praktisi bahasa. Kendala medan, cuaca ekstrem, dan keterbatasan akses ke lokasi tidak menyurutkan semangat tim dalam menyelesaikan penelitian ini secara tuntas dan berkualitas.
Temuan penting dari riset ini tidak hanya mencerminkan realitas lokal, tetapi juga memberikan kontribusi bagi pemahaman global tentang bagaimana bahasa-bahasa daerah menghadapi tantangan keberlangsungan di era modern. Bahasa Gorontalo, yang merupakan identitas budaya dan warisan leluhur, membutuhkan strategi pelestarian yang serius.
Oleh karena itu, tim peneliti mendorong integrasi bahasa Gorontalo dalam kurikulum sekolah, pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran digital, serta peningkatan dokumentasi berbasis teknologi untuk memperkuat posisi bahasa Gorontalo di ruang publik dan generasi muda.
Keberhasilan publikasi internasional Q1 ini menegaskan bahwa riset-riset yang berakar dari konteks lokal memiliki daya saing tinggi di panggung ilmiah internasional. Tidak hanya memperkuat posisi UNG sebagai pusat keunggulan kajian kebahasaan dan kebudayaan daerah, capaian ini juga menjadi inspirasi bagi akademisi lain untuk terus meneliti, menulis, dan menerbitkan karya yang berdampak luas.
Hal ini sejalan dengan program kampus berdampak dengan visi Kemdiktisaintek, “Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berdampak, Inklusif, dan Adaptif untuk Membangun Fondasi Transformasi Sosial dan Ekonomi Berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. (Asna Ntelu, Dakia N. Djou, Sayama Malabar, Jafar Lantowa)
Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo)
Artikel lengkap dari penelitian ini click here