fsb.ung.ac.id, Gorontalo – “Kapan kesini lagi?, tanya seorang murid. Pertanyaan itu diserukan pula beberapa siswa pada akhir Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat oleh dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Fakultas Sastra dan Budaya (FSB), Universitas Nageri Gorontalo (UNG) pada hari Kamis, 28 Nopember 2024 di SDN 9 Tilongkabila.
Dr. Dewi Dama, S.Pd., M.Ed selaku dosen pembimbing mahasiswa mengatakan, Kepala sekolah SDN 9 Tilongkabila mengaku sangat senang bahwa murid-muridnya sangat antusias belajar jika ada guru baru.
“Mohon dimaklumi karena setiap hari mereka diajari oleh guru yang sama dari mulai jam pelajaran hingga waktu pulang. Jadi kami menyambut kehadiran Ibu dan para mahasiswa dengan sangat gembira”
“Mohon program ini dilanjutkan terus oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UNG, sekolah kami bersedia dari Kelas 1 hingga kelas 6 didatangi mahasiswa UNG”, demikian tambahnya, ujar Dewi Dama.
Dewi Dama menjelaskan, pada kegiatan tersebut, mahasiswa menggunakan pendekatan pembelajaran Bahasa Inggris yang sesuai dengan usia peserta didik (young learners). Selain mereka menggunakan media pembelajaran visual The Legend of Lake Toba yang diproyeksikan dengan LCD, mahasiswa mendesain aktivitas kelas berbasis kolaborasi dengan Role Play.
“Pendekatan pembelajaran yang tepat dapat menstimulasi rasa suka, keinginan mengeksplorasi, dan ketertarikan belajar. Jika murid-murid senang, mereka mau terlibat dalam aktivitas pembelajaran, mau diajak mendemonstrasikan peran. Walhasil, waktunya kegiatan Pengabdian ini dirasa terlalu singkat oleh murid-murid SDN 9 Tilongkabila. Mereka keasyikan belajar”
“Alhamdulillah, hari ini tugas Pengabdian Pada Masyarakat yang diamanahkan oleh Dekan Fakultas Sastra dan Budaya, Prof. Dra. Nonny Basalama, ,MA., Ph.D kepada para Dosen dan Mahasiswa ELESP telah berhasil dilaksanakan, dimana di kelas sesungguhnya mahasiswa dapat membuktikan mampu mengelaborasi pengetahuan yang diperoleh dalam kuliah”
“Agenda kegiatan Pengabdian dilaksanakan pada beberapa sekolah lain di Tilongkabila dan Suwawa dengan para dosen pendamping lainnya. TWO THUMBS UP!,” ujarnya.
