fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Cerita rakyat adalah bagian penting dari warisan budaya yang sering kali mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan tradisi masyarakat. Di kawasan Teluk Tomini, salah satu cerita rakyat yang sangat berharga adalah Lahilote, sebuah kisah yang tidak hanya menyuguhkan cerita menarik tetapi juga mengandung ajaran moral dan etika.
Dalam konteks pendidikan, memanfaatkan cerita rakyat seperti Lahilote dapat menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang budaya mereka sendiri sambil memupuk semangat kewarganegaraan.
Tim pengabdian kolaborasi, Dr. Dewi Dama, S.Pd., M.Ed mengatakan, pentingnya pembelajaran budaya lokal di kalangan siswa sekolah dasar tidak bisa dipandang sebelah mata. Anak-anak pada usia ini berada pada tahap perkembangan di mana mereka sangat terbuka untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang ditanamkan melalui cerita dan pengalaman langsung.
“Cerita rakyat Lahilote berfungsi sebagai alat pendidikan yang kuat, mengajarkan siswa tentang pentingnya kebersamaan, keberanian, dan tanggung jawab dalam konteks budaya mereka. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar tentang budaya mereka tetapi juga tentang nilai-nilai kewarganegaraan yang penting”
“Di SDN 7 Suwawa, upaya eksplorasi cerita rakyat Lahilote bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang warisan budaya lokal mereka. Proyek ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung bagi siswa melalui kegiatan yang melibatkan pembacaan, diskusi, dan peran serta dalam penceritaan Lahilote,” ujar Dewi Dama.
Dewi Dama mengatakan, melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat lebih mendalami cerita dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sekaligus meningkatkan semangat kewarganegaraan mereka. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik tetapi juga pada pengembangan karakter siswa.
“Dengan mengenal dan mendalami cerita rakyat Lahilote, siswa diharapkan dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya lokal mereka. Selain itu, keterlibatan dalam proyek ini bertujuan untuk memperkuat rasa identitas dan kebanggaan mereka sebagai bagian dari komunitas Teluk Tomini. Pemahaman ini penting dalam membangun semangat kewarganegaraan yang positif”
“Pendekatan yang digunakan dalam proyek ini melibatkan metode interaktif yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa. Melalui sesi pembacaan cerita, diskusi kelompok, dan kegiatan kreatif seperti menggambar dan berperan, siswa diharapkan dapat lebih memahami dan menikmati cerita Lahilote”
“Melalui sesi pembacaan cerita oleh mahasiswa prodi Bahasa Inggris dalam dua versi bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, para siswa diharapkan termotivasi untuk belajar, bahasa dan Budaya. Diharapkan pula siswa SD dapat lebih memahami dan menikmati cerita Lahilote”
“Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mendalam, memungkinkan siswa untuk mengaitkan ajaran moral dalam cerita dengan kehidupan sehari-hari mereka. Sebagai tugas proyek akhir semester mata kuliah Reading dan Writing for Professional Contexts,” ujarnya.