fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo (FSB UNG) menggelar International Virtual Summer Course 2025 dengan tema “Experiencing the Language and Culture of Tomini Bay”. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Uzbekistan, Timor Leste, dan Prancis.
Acara pembukaan dihadiri oleh Rektor UNG, yang diwakili oleh wakil rektor IV bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, para dekan, dosen, dan seluruh peserta. Dalam sambutannya, wakil rektor IV, Dr. Harto Malik, M.Hum menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum akademik, tetapi juga jembatan yang menghubungkan budaya, perspektif, dan ide lintas negara.
“Tomini Bay bukan hanya sebuah lokasi geografis, tetapi representasi dari kekayaan tradisi, bahasa, seni, dan nilai yang membentuk identitas masyarakat kami selama berabad-abad,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Dra. Nonny Basalama, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Budaya, juga memberikan overview tentang Teluk Tomini. Beliau menjelaskan tujuan sesi pengenalan ini, yakni agar peserta dapat memahami lokasi, keragaman, dan kekayaan budaya Teluk Tomini; mempelajari sejarah dan perkembangannya; mengenal masyarakat, bahasa, dan tradisi setempat; serta menemukan keunikan Teluk Tomini dibandingkan teluk-teluk lain di dunia.
Sementara itu, ketua panitia International Virtual Summer Course 2025, Fahria Malabar, S.Pd, M.A., mengatakan, kegiatan ini akan dilksanakan selama dua minggu pelaksanaan (11–22 Agustus 2025),
“peserta akan mengikuti berbagai sesi tematik yang interaktif dan imersif, seperti pengenalan bahasa lokal, sastra lisan dan cerita rakyat, pertunjukan tari dan musik tradisional, eksplorasi simbol dalam kerajinan lokal, hingga pengalaman kuliner khas Teluk Tomini”
“Kelas dan diskusi akan dipandu oleh dosen dan narasumber ahli dari Fakultas Sastra dan Budaya UNG serta mitra akademik luar negeri,” ujarnya.
Acara ditutup dengan pernyataan resmi pembukaan oleh perwakilan Rektor UNG, menandai dimulainya rangkaian kegiatan yang diharapkan dapat menjadi pengalaman berharga dalam memperluas wawasan global, membangun persahabatan lintas negara, dan memperkuat posisi UNG sebagai pusat pembelajaran budaya pesisir dan maritim yang relevan di tingkat dunia.