fsb.ung.ac.id, Gorontalo – International Summer Course FSB UNG resmi ditutup pada 20 Agustus 2025. Acara ini diawali dengan sambutan panitia, refleksi peserta internasional, serta sesi foto bersama. Selama dua pekan, peserta dari berbagai negara telah mempelajari bahasa, tradisi, seni, kerajinan, dan kuliner Tomini Bay.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari berbagai disiplin ilmu di FSB. Suasana penutupan berlangsung khidmat sekaligus penuh rasa syukur.
Dekan FSB, Prof. Dra. Nonny Basalama, M.A., Ph.D., secara resmi menutup kegiatan dengan penuh apresiasi. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemateri, peserta, dan panitia yang telah berkontribusi.
“Kegiatan ini adalah tonggak penting internasionalisasi FSB, karena mempertemukan peserta dari berbagai negara untuk belajar tentang budaya Tomini Bay. Tahun depan program ini akan kembali dilaksanakan sebagai agenda tahunan,” tegasnya. Pernyataan ini disambut antusias oleh peserta. Komitmen ini memperkuat posisi FSB di kancah internasional.
Peserta internasional memberikan kesan positif atas pelaksanaan Summer Course. Mereka menilai materi yang disampaikan sangat relevan dan membuka wawasan baru. Banyak peserta yang terinspirasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang budaya Tomini Bay.
Pengemasan materi yang interaktif dinilai memudahkan pemahaman tentang tradisi lokal. Hal ini membuktikan bahwa diplomasi budaya dapat dilakukan melalui ruang akademik.
Dengan penutupan ini, FSB UNG meneguhkan diri sebagai pionir internasionalisasi berbasis kearifan lokal. Tomini Bay yang kaya akan bahasa, tradisi, seni, dan kuliner kini menjadi daya tarik akademik global.
Penyelenggaraan tahun ini menjadi model yang akan diperkuat pada edisi berikutnya. Dukungan penuh dari pimpinan universitas memastikan keberlanjutan program. International Summer Course pun resmi menjadi agenda tahunan FSB UNG dengan dampak internasional yang luas.