Les Bahasa Inggris MBKM UNG Mengajar Disambut Hangat oleh Siswa SMPN 3 Satap Dungaliyo

fsb.ung.ac.idGorontalo – Semangat luar biasa ditunjukkan oleh siswa-siswi SMP Negeri 3 Satap Dungaliyo dalam mengikuti program MBKM UNG Mengajar. Salah satu kegiatan yang sangat diminati adalah kelas tambahan Bahasa Inggris yang dilaksanakan setiap sore setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

Kelas tambahan ini merupakan inisiatif mahasiswa peserta program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PLP) dan MBKM UNG Mengajar yang bertugas di SMPN 3 Satap Dungaliyo. Tujuannya adalah memberikan penguatan pemahaman Bahasa Inggris, terutama kepada siswa yang masih kesulitan dalam menguasai kosakata, pelafalan, dan struktur kalimat dasar.

Tantangan Tak Menyurutkan Semangat
Meski kondisi geografis menjadi tantangan tersendiri—dengan beberapa siswa harus menempuh perjalanan jauh bahkan menyeberangi sungai—semangat mereka untuk belajar tetap membara. Setiap sore, mereka datang dengan penuh semangat, membawa buku catatan dan semangat tinggi untuk belajar bersama kakak-kakak mahasiswa.

“Saya harus berjalan kaki dan menyeberang sungai untuk ke sekolah, tapi saya senang ikut les karena ingin bisa Bahasa Inggris. Kakak mahasiswa ngajarnya seru dan sabar,” ujar salah satu siswi kelas VII yang rumahnya cukup jauh dari sekolah.

Harapan dan Dampak Positif
Melihat anak-anak tetap semangat belajar di luar jam pelajaran, bahkan setelah menempuh perjalanan jauh, adalah sesuatu yang luar biasa. Ini tidak hanya tentang belajar Bahasa Inggris, tetapi tentang menanamkan nilai kedisiplinan dan semangat belajar.

Dengan adanya program les ini tidak hanya meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa, tetapi juga mempererat hubungan emosional antara mahasiswa dan siswa. Suasana belajar yang santai namun bermakna membuat siswa merasa lebih percaya diri dalam berbicara dan memahami Bahasa Inggris.

Para mahasiswa berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal awal bagi siswa untuk terus berkembang dan tidak takut menghadapi tantangan dalam belajar bahasa asing.

“Kami hanya ingin meninggalkan kesan baik dan ilmu yang bisa bermanfaat jangka panjang. Kami bangga melihat adik-adik ini berani bermimpi besar meskipun berasal dari daerah yang terpencil,” ucap Zalwa Asyifa Nabila, salah satu mahasiswa PMS MBKM UNG.

Kegiatan ini membuktikan bahwa dengan niat tulus dan kerja sama semua pihak, pendidikan yang bermakna dapat dijalankan di mana saja, bahkan di daerah yang jauh dari pusat kota sekalipun. Semangat siswa SMPN 3 Satap Dungaliyo adalah contoh nyata bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk belajar dan maju.

Sri Rumiyatiningsih Luwiti, adalah DPL PMS UNG di SMPN 3 Satap Dungaliyoa dan Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo