fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Abdul Gias Tomayahu, C.BE., mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Bastrasia), Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), berhasil menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional setelah dinyatakan lulus dengan predikat istimewa (A) pada program Certified Basic Educator (C.BE) yang diselenggarakan oleh Learning Experience and Education Development Unit (Lexecdu Official).
Program sertifikasi ini merupakan pelatihan profesional yang berfokus pada penguatan kompetensi dasar pendidik melalui empat modul utama, yakni Pengantar Menjadi Seorang Pendidik, Fondasi Dasar Seorang Pendidik, Kompetensi Seorang Pendidik, dan Memahami Hakikat Seorang Pendidik.
Setelah melalui serangkaian evaluasi teori dan praktik, Abdul Gias Tomayahu, C.BE., dinyatakan memenuhi seluruh kriteria kelulusan dan berhak menyandang gelar non-akademik Certified Basic Educator (C.BE). Sertifikasi ini diakui secara nasional oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI), PSrE Kominfo & Peruri, serta terdaftar di DJKI Hak Cipta Republik Indonesia.
“Bagi saya, sertifikasi ini bukan hanya bentuk pengakuan, tetapi juga langkah awal untuk terus belajar dan mempersiapkan diri menjadi pendidik yang profesional dan berintegritas,” ujar Gias dengan penuh rasa syukur.
Ia menambahkan bahwa mengikuti program C.BE memberikan pengalaman berharga tentang esensi seorang pendidik dan memperkuat nilai-nilai dasar yang harus dimiliki calon guru, seperti empati, reflektif, dan inovatif.
“Sertifikasi ini membuka cara pandang baru tentang bagaimana pendidikan harus dijalankan dengan hati dan kesadaran penuh,” tambahnya.
Apresiasi atas capaian tersebut datang dari jajaran pimpinan Fakultas Sastra dan Budaya. Dekan FSB UNG, Prof. Dra. Nonny Basalama, M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas keberhasilan mahasiswa dalam menempuh sertifikasi profesional nasional ini.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan prestasi yang diraih oleh Abdul Gias Tomayahu. Ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga kontribusi nyata bagi Fakultas Sastra dan Budaya dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus,” ujar Prof. Nonny.
Prof. Nonny menambahkan bahwa semangat mahasiswa untuk terus mengembangkan diri melalui berbagai jalur pelatihan dan sertifikasi profesional menjadi bukti bahwa mahasiswa FSB UNG memiliki karakter pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner) dan siap bersaing di dunia pendidikan yang dinamis.
“Kami berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berani mengambil kesempatan yang memperluas wawasan serta kompetensi profesionalnya,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Dekan I, Dr. Salam, S.Pd., M.Pd., dan Wakil Dekan II, Zulkifli Tanipu, S.Pd., M.A., Ph.D., turut menyampaikan selamat dan apresiasi kepada Abdul Gias Tomayahu atas inisiatifnya dalam meningkatkan kompetensi diri melalui pelatihan profesional di luar kampus.
Wakil Dekan III, Dr. Herson Kadir, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa capaian ini menjadi motivasi bagi mahasiswa FSB UNG untuk terus berprestasi dan memperluas ruang aktualisasi di bidang pendidikan.
“Kami berharap semakin banyak mahasiswa yang memanfaatkan peluang pelatihan dan sertifikasi seperti ini untuk meningkatkan daya saing lulusan FSB,” ungkapnya.
Pihak fakultas menilai keberhasilan ini merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa FSB UNG memiliki semangat pengembangan diri yang tinggi serta berkomitmen untuk menjadi calon pendidik unggul, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Dengan semangat lifelong learning, Fakultas Sastra dan Budaya UNG optimistis akan terus mencetak pendidik profesional yang tidak hanya cakap dalam teori, tetapi juga bijak dalam praktik, serta memiliki nilai kemanusiaan yang kuat,” tutup pernyataan resmi Fakultas Sastra dan Budaya UNG.