fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Di tengah tuntutan Pendidikan tinggi untuk terus berinovasi, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menghadirkan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang berlangsung di Ruang Loolade, Rabu (20/8/2025). Forum ini menjadi ajang penting bagi UNG untuk mengawal penelitian hibah Dikti 2025, sekaligus menawarkan Solusi kreatif dalam peningkatan kualitas riset mahasiswa.
Penelitian yang dinahkodai oleh Prof. Dr. Supriyadi, M.Pd. ini mengusung topik “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metodologi Penelitian BSI Berbasis Flipped Classroom dan Project-Based Learning untuk Meningkatkan Kualitas Riset Mahasiswa”. Dalam pelaksanaannya, Prof. Supriyadi berkolaborasi dengan Prof. Dr. Dakia N. Djou, M.Hum. dan Dr. Muslimin, M.Pd sebagai anggota tim.
Diskusi menghadirkan Prof. Dr. Elya Nusantari, M.Pd sebagai narasumber yang memberi perspektif kritis mengenai integrasi model pembelajaran berbasis teknologi ke dalam mata kuliah metodologi penelitian. Kehadiran para dosen, mahasiswa, dan peneliti dalam forum ini menciptakan suasana akademis yang interaktif, penuh ide segar, serta melahirkan rekomendasi strategis.
Dalam paparannya, Prof. Supriyadi menyoroti tantangan yang masih dihadapi dalam pembelajaran metodologi penelitian, khususnya di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UNG.
“Selama ini mahasiswa cenderung pasif karena pembelajaran masih didominasi ceramah dan tugas individu. Dengan memadukan Flipped Classroom yang memberi ruang belajar mandiri serta Project-Based Learning yang menekankan praktik nyata, kami ingin menghadirkan perangkat pembelajaran yang lebih aplikatif dan relevan,” jelasnya.
Penelitian ini dirancang dengan model Research and Development (R&D) dan pendekatan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Pada tahap awal, focus diarahkan pada identifikasi kebutuhan serta perancangan perangkat berupa Rencana Pembelajaran Semester (RPS), e-modul, video pembelajaran, Lembar Kerja berbasis Proyek (LKPD), dan rubrik penilaian keterampilan riset. Selanjutnya, penelitian akan dilanjutkan dengan uji coba, validasi, hingga penyebaran perangkat agar dapat diimplementasikan secara luas di lingkungan akademik.
Tidak hanya itu, dirinya menargetkan hasil riset ini dapat dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus Q1, serta melahirkan modul ajar, hak kekayaan intelektual (HKI), dan rekomendasi kebijakan yang relevan dengan penguatan kurikulum berbasis digital.
Kegiatan DKT ini diharapkan menjadi momentum penting bagi UNG untuk lebih memperkuat kualitas riset mahasiswa sekaligus menegaskan Langkah progresif kampus dalam mewujudkan Pendidikan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dengan inovasi pembelajaran partisipatif, UNG meneguhkan komitmennya mendukung pencapaian Asta Cita Pembangunan Pendidikan tinggi Indonesia.