Nurlia Herman, S.Pd Anak Bungsu Penjual Minyak Eceran Jadi Wisudawan Terbaik UNG

fsb.ung.ac.idGorontalo – Pendidikan sering disebut sebagai jalan keluar dari segala keterbatasan, dan kisah Nurlia Herman membuktikan hal itu. Anak bungsu dari pasangan sederhana, Herman Mau dan Jasmin Panai, yang berprofesi sebagai penjual bahan bakar eceran di Batudaa Pantai, Gorontalo, berhasil menorehkan prestasi gemilang.

Nurlia resmi dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Universitas Negeri Gorontalo pada Wisuda Periode 56. Gelar sarjana yang ia raih dengan IPK 3.92 predikat pujian menjadi bukti kerja keras dan keteguhan hati. Keberhasilannya menjadi simbol bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih mimpi.

Sejak kecil, Nurlia tumbuh dalam keluarga yang penuh kesederhanaan. Keterbatasan ekonomi membuatnya harus pandai mengatur waktu dan menekan segala keinginan agar fokus pada pendidikan. Meski demikian, ia tidak pernah menjadikan keadaan sebagai alasan untuk menyerah. Justru dari kondisi itu, Nurlia menemukan semangat juang yang luar biasa. Ia percaya bahwa pendidikan adalah jalan untuk mengubah nasib diri dan keluarganya.

Nurlia selalu berpegang pada prinsip hidup sederhana yang ia ucapkan dengan penuh keyakinan. “Aku percaya, doa dan cita-cita yang selalu dilangitkan akan menemukan tempat dan orang yang tepat,” begitu ungkapnya. Doa orang tua menjadi kunci utama yang menguatkannya dalam setiap langkah.

Dari orang tuanya Nurlia belajar arti keteguhan, kerja keras, dan kejujuran sebagai modal utama kehidupan. Dengan tekad dan doa tersebut, Nurlia terus melangkah hingga berhasil menembus batas keterbatasan. Ia pun menjadi teladan bahwa restu orang tua adalah jalan menuju keberhasilan sejati.

Selain prestasi akademik, Nurlia juga dikenal sebagai sosok yang aktif dan penuh dedikasi dalam seni tari. Kecintaannya pada seni membawanya berprestasi di tingkat nasional, mewakili Gorontalo dengan penuh kebanggaan. Ia tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga membawa nama daerahnya melalui karya seni.

Keberhasilan ini menjadikannya sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa mimpi bisa diraih meskipun berasal dari keluarga sederhana. Kisah Nurlia menjadi cahaya harapan bagi generasi muda untuk tidak pernah berhenti berjuang meraih cita-cita.