fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Kabar membanggakan kembali datang dari Jurusan Pendidikan Sendratasik, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Pada ajang National Art Competition 2025 tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Sendratasik, delegasi Pendidikan Sendratasik UNG berhasil meraih Juara II kategori Tari Kreasi Nusantara. Pengumuman kemenangan tersebut disampaikan secara daring oleh dewan juri pada 16 Desember 2025.
Dalam kompetisi bergengsi tersebut, delegasi Pendidikan Sendratasik UNG menampilkan sebuah karya tari berjudul “Wawalo Lo Bele”, sebuah tari kreasi nusantara yang mengangkat kepercayaan dan nilai kearifan lokal masyarakat Gorontalo. Tarian ini dibawakan dengan penuh penghayatan oleh tujuh penari, yaitu:
Moh Ikbal Lapanco
Sugiyanto Hasana
Siti Aliya Hasan
Siti Nazifatulhilma Jasin
Ni Wayan Winda
Gyna Nuralfitri Manggo
Stefi Latif
Wawalo Lo Bele” menggambarkan sebuah kepercayaan masyarakat Gorontalo yang melarang menyisir rambut atau bercermin pada malam hari. Larangan tersebut dipercaya dapat mengundang gangguan makhluk halus atau membawa kesialan bagi pelakunya. Kisah dalam tarian ini berangkat dari sosok seorang gadis muda yang melanggar larangan tersebut karena rasa penasaran dan keinginannya untuk tampil cantik di malam hari.
Melalui rangkaian gerak yang awalnya lemah gemulai dan tenang, tarian ini perlahan berkembang menjadi tegang dan kacau. Perubahan suasana tersebut diperkuat dengan iringan musik tradisional Gorontalo yang semula lembut kemudian berubah cepat dan dinamis, mencerminkan rasa takut, kegelisahan, hingga penyesalan yang dialami tokoh utama. Lebih dari sekadar hiburan, tarian ini menjadi media edukasi budaya yang mengajak generasi muda untuk memahami, menghargai, dan menjaga nilai-nilai tradisi lokal yang sarat makna simbolik dan pesan moral.
Ketua Jurusan Pendidikan Sendratasik UNG, Dr. La Ode Karlan, S.Pd., M.Sn, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas capaian yang diraih oleh mahasiswa. Ia menegaskan bahwa prestasi ini merupakan hasil dari proses kreatif, latihan yang disiplin, serta kesungguhan mahasiswa dalam menggali budaya daerah sebagai sumber penciptaan karya seni.
“Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa Pendidikan Sendratasik UNG tidak hanya mampu berkarya secara artistik, tetapi juga mampu mengangkat nilai-nilai budaya lokal Gorontalo ke panggung nasional. Karya ‘Wawalo Lo Bele’ menunjukkan bagaimana tradisi dapat dikemas secara kreatif tanpa kehilangan makna filosofisnya. Ini adalah capaian yang patut dibanggakan dan menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika,” ungkap Dr. La Ode Karlan.
Senada dengan hal tersebut, Dekan Fakultas Sastra dan Budaya UNG, Prof. Dra. Nonny Basalama, MA., Ph.D, turut memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih. Menurutnya, kemenangan ini sejalan dengan visi fakultas dalam mendorong internasionalisasi dan penguatan identitas budaya melalui karya seni.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian mahasiswa Pendidikan Sendratasik UNG yang berhasil meraih juara tingkat nasional. Prestasi ini menjadi bukti bahwa Fakultas Sastra dan Budaya UNG terus melahirkan insan-insan kreatif yang mampu bersaing di level nasional dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal. Semoga capaian ini menjadi langkah awal menuju prestasi yang lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutur Prof. Nonny Basalama.
Keberhasilan ini semakin menegaskan eksistensi Jurusan Pendidikan Sendratasik UNG sebagai salah satu pusat pengembangan seni dan budaya yang aktif, inovatif, serta berkomitmen dalam melestarikan budaya Nusantara melalui pendidikan dan karya seni.
“Prestasi Juara II Tari Kreasi Nusantara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan mengharumkan nama Universitas Negeri Gorontalo di berbagai ajang seni nasional,” pungkasnya.