Sacred Traditions: Traditional Cuisine in Tomini Bay

fsb.ung.ac.idGorontalo – Sesi Rabu 20 Agustus 2025, menghadirkan tema Sacred Traditions: Traditional Cuisine in Tomini Bay. Pemateri pada kelas ini adalah Zulkifli Tanipu, Ph.D di Kelas A, Titien Fatmawaty Mohammad, M.App.Ling di Kelas B, serta Prof. Nonny Basalama di Kelas C.

Materi difokuskan pada makna filosofis makanan tradisional Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Beberapa kuliner yang diperkenalkan antara lain Ilabulo, Tinutuan, Tabaro Dange, dan makanan simbolik dalam tradisi Walimah serta Mongaruwa. Peserta diperlihatkan bahwa kuliner tradisi bukan hanya resep, melainkan simbol doa dan kehidupan.

Para pemateri menjelaskan bahwa setiap makanan tradisional memiliki nilai sakral dalam ritual adat. Ilabulo, misalnya, melambangkan kekuatan dan perlindungan, sedangkan Tinutuan menjadi simbol kebersamaan.

Tabaro Dange dikaitkan dengan filosofi ketulusan, sementara makanan dalam tradisi Mongaruwa menggambarkan doa dan syukur. Diskusi juga menyinggung pantangan kuliner dalam upacara duka. Hal ini memperlihatkan bahwa makanan adalah bagian integral dari spiritualitas masyarakat.

Peserta internasional tampak antusias saat membandingkan kuliner Tomini Bay dengan makanan tradisional negara mereka. Beberapa menyatakan bahwa di negara asal mereka juga terdapat makanan ritual dengan makna serupa. Perbandingan ini menegaskan bahwa kuliner tradisi adalah bahasa universal yang menyatukan manusia. Pengalaman ini membuka perspektif baru tentang hubungan antara makanan dan budaya. Kegiatan pun ditutup dengan refleksi bersama mengenai filosofi kuliner.

Dekan FSB, Prof. Nonny Basalama, menegaskan bahwa kuliner tradisi adalah jembatan antara spiritualitas dan kehidupan sosial. “Makanan bukan hanya untuk mengenyangkan, tetapi juga sarana doa, penghormatan, dan simbol kebersamaan. Inilah kearifan lokal yang harus kita wariskan,” ujarnya.

Beliau menekankan bahwa kuliner dapat menjadi pintu masuk diplomasi budaya internasional. Dengan demikian, Summer Course ini berhasil memperkenalkan Tomini Bay sebagai pusat tradisi kuliner yang penuh makna. UNG semakin menguatkan posisi dalam internasionalisasi berbasis budaya.