Fakultas Sastra dan Budaya di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memiliki sejarah yang terkait erat dengan perkembangan universitas itu sendiri serta kebutuhan akan pengembangan studi kebudayaan dan bahasa di wilayah Gorontalo.
Sejarah Singkat:
1. Awal Mula dan Pembentukan:
- Fakultas Sastra dan Budaya awalnya merupakan bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang lebih dulu ada sejak pendirian UNG.
- Seiring berjalannya waktu, adanya kebutuhan khusus akan pengembangan ilmu sastra, bahasa, dan kebudayaan di Gorontalo menyebabkan munculnya fakultas yang lebih spesifik. Maka, Fakultas Sastra dan Budaya dibentuk sebagai entitas mandiri.
2. Perkembangan Akademik:
- Setelah pembentukannya, fakultas ini mulai membuka program studi yang berfokus pada bidang sastra, linguistik, dan budaya, termasuk Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan studi budaya lokal.
- Fakultas ini juga menjadi pusat penelitian kebudayaan lokal Gorontalo, yang tidak hanya bertujuan melestarikan budaya, tetapi juga mengembangkannya agar relevan dengan perkembangan zaman.
3. Peran dalam Masyarakat:
- Fakultas Sastra dan Budaya memainkan peran penting dalam memajukan kebudayaan lokal dan memberikan kontribusi terhadap pelestarian serta pengembangan bahasa dan sastra daerah.
- Selain itu, fakultas ini aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan pelestarian bahasa dan kebudayaan Gorontalo.
4. Kerjasama dan Kolaborasi:
- Fakultas ini juga menjalin kerjasama dengan berbagai institusi, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Secara keseluruhan, Fakultas Sastra dan Budaya UNG adalah salah satu fakultas yang vital dalam melestarikan dan mengembangkan budaya serta bahasa di Gorontalo, sambil juga memberikan pendidikan berkualitas kepada para mahasiswa di bidang sastra dan budaya.