fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Kamis, 7 Agustus 2025, Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo (FSB UNG) menjadi saksi terselenggaranya sebuah program inspiratif bertajuk SINIAR BISA KAYA (Bincang Santai Anak Muda Berbudaya).
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Kelompok Studi Budaya (KSB), yang sejak awal berdiri berkomitmen mengangkat dan memperkenalkan kekayaan bahasa serta budaya, khususnya di Gorontalo, kepada generasi muda.
Dengan mengusung tema “Ngerti Bahasa, Paham Budaya”, siniar ini menghadirkan suasana bincang yang santai namun sarat pengetahuan. Hadir dua narasumber utama yang masing-masing memiliki fokus bahasan berbeda namun saling melengkapi.
Abdul Gias Tomayahu, Winner Duta Budaya FSB 2024 sekaligus penulis buku di bidang bahasa Indonesia, membagikan pandangannya mengenai peran bahasa—terutama bahasa lokal—dalam membentuk identitas budaya. Sementara itu, Aisyah Khairunni’mah mengajak pendengar menelusuri salah satu praktik pengobatan tradisional khas Gorontalo, yaitu moolangu, yang masih memegang peran penting dalam kehidupan sebagian masyarakat.
Dipandu oleh host Aprilia Loharin, percakapan mengalir dengan hangat. Diskusi tidak hanya menyentuh teori, tetapi juga mengaitkan langsung dengan realitas kehidupan sehari-hari, menjadikannya relevan dan mudah dipahami oleh audiens dari berbagai latar belakang. Baik pembahasan mengenai bahasa maupun budaya lokal sama-sama membuka wawasan tentang pentingnya merawat warisan yang kita miliki, bukan hanya sebagai pengetahuan, tetapi juga sebagai identitas dan kebanggaan.
Melalui SINIAR BISA KAYA, Kelompok Studi Budaya berharap dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda bahwa bahasa dan budaya adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Bahasa menghidupkan budaya, dan budaya memberi warna pada bahasa. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bisa dimulai dari ruang-ruang diskusi yang santai, asalkan dilakukan dengan hati dan semangat yang tulus.