Literasi dan Jalan Menuju Industri Kreatif

Oleh: Zulkifli Tanipu, M.A.,Ph.D.

fsb.ung.ac.idGorontalo – Literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga keterampilan mengolah informasi menjadi karya yang bernilai. Di era digital, literasi membuka jalan menuju industri kreatif yang berkembang pesat. Industri ini mencakup bidang konten digital, penerbitan, film, musik, hingga desain. Semua sektor tersebut membutuhkan sumber daya manusia yang literat. Dengan literasi yang kuat, individu dapat menghasilkan karya yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Industri kreatif bertumpu pada ide segar dan kemampuan mengkomunikasikannya. Literasi memberikan dasar bagi proses penciptaan ide yang terstruktur. Misalnya, penulis konten membutuhkan keterampilan riset, penyusunan argumen, dan gaya bahasa yang menarik. Tanpa literasi, karya yang dihasilkan cenderung dangkal. Oleh karena itu, literasi adalah kunci utama untuk menembus industri kreatif yang sangat kompetitif.

Selain itu, literasi digital semakin memperluas peluang menuju industri kreatif. Seseorang yang literat digital mampu memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan karya inovatif. Misalnya, membuat podcast, film pendek, atau e-book yang bisa dipublikasikan secara global. Literasi digital ini juga membantu dalam pemasaran karya melalui media sosial. Dengan begitu, literasi menjadi keterampilan ganda: kreatif dan strategis.

Industri kreatif juga berkontribusi pada perekonomian nasional dan global. Di Indonesia, sektor ini sudah menjadi salah satu penyumbang PDB yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa literasi bukan hanya kepentingan akademis, tetapi juga kepentingan ekonomi. Dengan meningkatkan literasi, kita sekaligus membuka jalan bagi pertumbuhan industri kreatif.

Literasi menjadi modal manusia yang bernilai ekonomi tinggi. Literasi adalah gerbang menuju industri kreatif yang menjanjikan. Kemampuan membaca, menulis, berpikir kritis, dan mengolah data adalah modal utama. Tanpa literasi, sulit membayangkan adanya karya kreatif yang berdaya saing. Oleh karena itu, mahasiswa dan generasi muda harus terus mengasah keterampilan literasi mereka. Literasi adalah investasi masa depan dalam industri kreatif.

Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo..