Global Narrative: Literasi, SDGs, dan Kemajuan Teluk Tomini

Oleh: Zulkifli Tanipu, M.A.,Ph.D.

fsb.ung.ac.idGorontalo – Isu literasi tidak bisa dilepaskan dari agenda pembangunan global. Sustainable Development Goals (SDGs) menempatkan pendidikan bermutu sebagai tujuan utama. Dalam konteks ini, kawasan Teluk Tomini memiliki potensi besar untuk terlibat dalam narasi global. Literasi menjadi modal utama untuk memperkuat pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut. Dengan literasi, masyarakat mampu berpartisipasi dalam agenda global.

Literasi di Teluk Tomini harus diarahkan pada peningkatan kapasitas manusia. Pendidikan literasi yang kuat akan melahirkan generasi yang kritis, kreatif, dan produktif. Generasi ini akan menjadi motor penggerak pembangunan lokal. Dengan begitu, Teluk Tomini tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam pembangunan global. Literasi menjadi kunci transformasi kawasan.

Selain itu, literasi membuka akses pada informasi global. Masyarakat yang literat mampu memahami isu-isu internasional, mulai dari lingkungan hingga ekonomi. Pemahaman ini penting untuk menyesuaikan kebijakan lokal dengan agenda SDGs. Misalnya, literasi lingkungan membantu masyarakat mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan. Literasi digital juga membuka peluang ekonomi baru melalui industri kreatif.

Teluk Tomini memiliki kekayaan budaya dan alam yang luar biasa. Dengan literasi, potensi ini bisa dikembangkan untuk mendukung pariwisata, ekonomi, dan pendidikan. Literasi menjadi jembatan antara kearifan lokal dengan narasi global. Dengan cara ini, pembangunan kawasan selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Literasi adalah strategi untuk memperkuat posisi Teluk Tomini di mata dunia.

Literasi adalah modal strategis bagi Teluk Tomini untuk terlibat dalam narasi global. Keterhubungan dengan SDGs memberi arah yang jelas bagi pembangunan kawasan. Masyarakat yang literat lebih siap menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, investasi literasi harus menjadi prioritas di Teluk Tomini. Literasi bukan hanya alat, tetapi juga jalan menuju kemajuan kawasan.

Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo..