Oleh: Zulkifli Tanipu, M.A.,Ph.D.
fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Pembangunan manusia selalu dimulai dari literasi. Kemampuan membaca dan menulis sejak dini menjadi fondasi bagi perkembangan intelektual anak. Di kawasan Teluk Tomini, peningkatan literasi sejak usia sekolah dasar sangat penting. Literasi bukan hanya bekal akademis, tetapi juga bekal hidup. Dengan literasi, anak-anak lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Mulai sejak dini memberi keuntungan jangka panjang. Anak-anak yang terbiasa membaca memiliki daya imajinasi dan kreativitas yang lebih tinggi. Mereka juga lebih mudah memahami pelajaran di sekolah. Literasi sejak dini juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Semua ini adalah modal penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia.
Kawasan Teluk Tomini memiliki tantangan tersendiri dalam literasi. Akses buku, perpustakaan, dan teknologi masih terbatas di beberapa daerah. Namun, tantangan ini bisa diatasi dengan kerja sama antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Program pelatihan guru dan penyediaan bahan bacaan perlu digalakkan. Dengan kolaborasi, peningkatan literasi bisa lebih merata.
Selain itu, literasi sejak dini juga berfungsi sebagai strategi pembangunan sosial. Anak-anak yang literat lebih mudah berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Mereka menjadi generasi yang aktif, produktif, dan peduli terhadap lingkungannya. Hal ini memperkuat daya saing kawasan Teluk Tomini di tingkat nasional. Literasi sejak dini adalah investasi sosial yang berharga.
Literasi harus ditanamkan sejak dini sebagai modal pembangunan manusia di Teluk Tomini. Literasi bukan sekadar kemampuan teknis, tetapi fondasi bagi peradaban. Dengan anak-anak yang literat, masa depan kawasan akan lebih cerah. Oleh karena itu, investasi literasi adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa ditunda. Teluk Tomini akan maju bersama generasi yang literat.
Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo..