Membangun Budaya Komunikasi Efektif di Era Digital di Tempat Kerja, Oleh: Dr. Magdalena Baga, S.S., M.Si.

fsb.ung.ac.idGorontalo – Perkembangan teknologi digital telah menjadi salah satu faktor utama yang mendorong perubahan signifikan dalam dinamika dunia kerja. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya memengaruhi cara pekerjaan dilakukan, tetapi juga mengubah pola interaksi antarindividu di lingkungan profesional. Komunikasi yang sebelumnya mengandalkan pertemuan tatap muka kini semakin sering dilakukan melalui media digital, seperti surat elektronik, aplikasi perpesanan instan, dan berbagai platform kolaborasi daring.

Perubahan tersebut membawa berbagai kemudahan, antara lain efisiensi waktu, percepatan arus informasi, serta fleksibilitas dalam berkomunikasi lintas ruang dan waktu. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul tantangan baru yang tidak dapat diabaikan. Komunikasi digital sering kali minim isyarat nonverbal, sehingga pesan yang disampaikan berpotensi disalahartikan. Oleh karena itu, individu dituntut untuk memiliki kecermatan dalam memilih kata, menyusun pesan, serta menentukan media komunikasi yang sesuai dengan konteks dan tujuan.

Dalam situasi ini, penguasaan bahasa saja tidaklah cukup. Setiap individu perlu memahami etika komunikasi, kesantunan berbahasa, serta kesadaran terhadap audiens yang dituju. Komunikasi yang efektif menuntut kemampuan menyampaikan pesan secara jelas, ringkas, dan tepat sasaran, tanpa mengabaikan aspek profesionalisme dan rasa saling menghargai. Tanpa pemahaman tersebut, penggunaan teknologi digital justru dapat menimbulkan kesalahpahaman, konflik, bahkan menurunkan kualitas hubungan kerja.

Budaya komunikasi yang efektif di tempat kerja perlu dibangun sebagai bagian dari budaya organisasi secara keseluruhan. Budaya ini tidak terbentuk secara instan, melainkan melalui proses pembiasaan, keteladanan, dan kesepakatan bersama. Penggunaan bahasa yang profesional, keterbukaan dalam menyampaikan pendapat, serta sikap saling menghargai perbedaan pandangan menjadi elemen penting dalam membangun komunikasi yang sehat dan produktif.

Selain itu, pemanfaatan media digital harus dilakukan secara bijak dan bertanggung jawab. Surat elektronik, aplikasi perpesanan, dan platform kolaborasi daring seharusnya digunakan sebagai sarana pendukung kerja yang memudahkan koordinasi, bukan sebaliknya. Kesadaran akan waktu pengiriman pesan, kejelasan isi pesan, serta pemilihan gaya bahasa yang sesuai dengan situasi kerja menjadi faktor penting dalam menjaga efektivitas komunikasi digital.

Komunikasi yang efektif memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. Lingkungan kerja yang didukung oleh budaya komunikasi yang baik cenderung lebih kondusif, kolaboratif, dan terbuka terhadap inovasi. Hubungan kerja yang harmonis memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara konstruktif dan mendorong terciptanya kerja sama tim yang solid.

Bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, pemahaman mengenai budaya komunikasi di dunia kerja merupakan bekal penting untuk menghadapi tantangan profesional di masa depan. Kompetensi bahasa yang dimiliki perlu diintegrasikan dengan kemampuan komunikasi interpersonal dan digital yang efektif. Dengan bekal tersebut, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu berkomunikasi secara linguistik, tetapi juga memiliki kesadaran etis dan profesional dalam setiap interaksi kerja di era digital.

Sementara itu, bagi para staf Bappeda, pemahaman terhadap budaya komunikasi yang efektif menjadi aspek strategis dalam mendukung kelancaran koordinasi, pengambilan keputusan, serta pelaksanaan tugas-tugas perencanaan pembangunan daerah. Komunikasi yang profesional, jelas, dan beretika akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif, meningkatkan kualitas layanan publik, serta memperkuat sinergi antarunit kerja di tengah tuntutan transformasi digital.

Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo dan Materi ini Disampaikan pada Workshop Komunikasi Efektif di Era Digital di kantor Bappeda Provinsi Gorontalo.