Budaya Kuliner antara Indonesia dan Jepang

Oleh: Nonny Basalama, Fadlun Panggi

fsb.ung.ac.idGorontalo – Indonesia dan Jepang merupakan negara yang kaya akan kebudayaan, dua negara yang memiliki keunikan dan keberagaman tersendiri ini, sama-sama terletak dibagian Asia, Indonesia terletak di Asia tenggara dan Jepang terletak dibagian Asia timur.

Indonesia dikenal dengan negara kepulauan maka tidak heran Indonesia mendapat julukan negara seribu pulau,sedangkan Jepang dijuluki dengan negara Nippon atau kita kenal dengan negara Matahari Terbit. Sekarang kita akan melihat persamaan budaya Indonesia dan Jepang dalam hal kuliner, Indonesia dan Jepang menjadikan nasi sebagai komponen utama atau sumber makanan pokok, ini adalah persamaan mendasar dari kedua negara tersebut.

Antara kedua Negara ini dikenal dalam konteks kuliner memiliki citra rasa yang berbeda, jika di Indonesia kuliner yang disajikan dengan pengolahan bumbu rempah-rempah yang melimpah sehingga menjadikan kuliner indonesia memiliki citra rasa yang khas, dan juga selera masyarakat Indonesia ternyata lebih suka pada cita rasa makanan yang kuat akan bumbu. Hal ini berbeda dengan budaya kuliner di Jepang. Masyarakat Jepang ternyata memiliki cita rasa yang khas yang dikenal dalam penggunaan bumbu rempah yang minim dengan kesederhanaan dalam proses pengolahan makanan.

Masyarakat Jepang sangat menghargai rasa asli yang terkandung dalam setiap jenis bahan makanan. Mereka percaya bahwa setiap kandungan dalam bahan makanan sudah tercipta dalam bahan makanan tersebut, sehingga penambahan bumbu atau rempah yang berlebihan tidak perlu dilakukan, dan untuk pengelolahan makanan yang sederhana memiliki tujuan untuk mempertahankan cita rasa yang ada pada bahan makanan tersebut juga untuk mempertahankan sebagian besar kandungan nutrisi yang terkandung dalam makanan itu sendiri.

Kedua Negara ini walaupun memiliki budaya yang berbeda-beda, tetapi keduanya memiliki hubungan bilateral yang cukup erat. Karenanya Indonesia dan Jepang saling mempelajari budaya satu sama lain sehingga dapat mempererat hubungan antara kedua negara tersebut. Hal yang perlu kita lakukan adalah mempertahankan setiap kebudayaan agar terus dilestarikan oleh generasi berikutnya.

Penulis adalah Dosen dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo..