Oleh: Zulkifli Tanipu, M.A.,Ph.D.
fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Industri kreatif kini menjadi salah satu sektor ekonomi paling menjanjikan. Dalam industri ini, keterampilan menulis kreatif menjadi modal utama. Menulis kreatif tidak hanya melibatkan imajinasi, tetapi juga kemampuan menyampaikan ide dengan cara yang segar. Produk kreatif seperti konten digital, skenario film, atau naskah iklan membutuhkan penulis yang handal. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menyiapkan diri sejak dini.
Menulis kreatif menuntut kombinasi antara kebebasan imajinasi dan keterampilan teknis. Penulis harus mampu menghadirkan cerita yang memikat sekaligus mudah dipahami. Dalam dunia konten digital, tulisan kreatif harus mampu menarik perhatian dalam waktu singkat. Hal ini menuntut kejelian dalam memilih kata dan menyusun narasi. Kreativitas menjadi senjata utama dalam persaingan.
Industri kreatif juga sangat kompetitif dan cepat berubah. Tren yang relevan hari ini bisa menjadi usang esok hari. Penulis kreatif harus terus belajar, membaca, dan beradaptasi dengan perkembangan. Dengan cara ini, mereka dapat menghasilkan karya yang selalu segar. Fleksibilitas berpikir menjadi bagian dari keterampilan menulis kreatif.
Bagi mahasiswa, menulis kreatif membuka peluang karier yang luas. Mereka bisa bekerja di media, periklanan, penerbitan, hingga industri digital. Semua bidang ini membutuhkan penulis yang mampu menghadirkan ide-ide baru. Dengan keterampilan menulis kreatif, mahasiswa dapat bersaing di tingkat nasional maupun global. Inilah peluang besar di era ekonomi kreatif.
Menulis kreatif adalah keterampilan masa depan. Perguruan tinggi perlu memberi ruang lebih luas untuk mengembangkan kemampuan ini. Mahasiswa harus dilatih menulis secara imajinatif sekaligus profesional. Dengan begitu, mereka siap memasuki industri kreatif dengan percaya diri. Menulis kreatif bukan hanya keterampilan, melainkan jalan menuju masa depan.
Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo..