Penguatan Kompetensi Bahasa Inggris Anak melalui Program Pengabdian di TPQ Imam Syafi’i

fsb.ung.ac.idGorontalo – Kemampuan berbahasa Inggris merupakan keterampilan yang semakin penting di era global saat ini, termasuk bagi anak-anak yang menempuh pendidikan di lembaga berbasis keagamaan seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Melalui program pengabdian kepada masyarakat, kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris di TPQ Imam Syafi’i dirancang dengan pendekatan yang menyenangkan, kontekstual, dan sesuai dengan karakteristik perkembangan anak.

Program ini bertujuan tidak hanya mengenalkan kosakata dasar Bahasa Inggris, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan keberanian anak-anak dalam menggunakannya secara lisan dalam situasi sehari-hari. Peserta program ini sebagian besar adalah anak-anak yang sedang menempuh pendidikan di jenjang sekolah dasar (SD).

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran menekankan metode fun learning yang beragam dan interaktif. Anak-anak diajak belajar melalui permainan tebak gambar, menyanyikan lagu-lagu anak berbahasa Inggris seperti “Head, Shoulders, Knees and Toes”, serta menonton video animasi edukatif berdurasi pendek yang sesuai dengan usia mereka. Selain itu, mereka juga terlibat dalam simulasi percakapan sederhana seperti memperkenalkan diri dan menyebutkan nama-nama benda yang terdapat di dalam tas melalui permainan interaktif “Things in Your Bag” dalam Bahasa Inggris.

Seluruh kegiatan dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menumbuhkan minat belajar bahasa asing, serta mendorong anak-anak agar aktif berpartisipasi tanpa tekanan.Respons anak-anak selama proses pembelajaran sangat menggembirakan. Mereka tampak antusias, aktif mengikuti setiap sesi, dan menunjukkan minat belajar yang tinggi. Secara bertahap, mereka mulai mampu memperkenalkan diri dengan kalimat sederhana, mengenali kosakata baru, serta mempraktikkannya dalam interaksi lisan.

Meskipun mereka berasal dari lingkungan belajar yang selama ini lebih terfokus pada pengajaran nilai-nilai keagamaan, semangat mereka dalam mempelajari bahasa asing sangat luar biasa. Pendekatan yang menyenangkan ini berhasil mengubah persepsi bahwa belajar Bahasa Inggris adalah sesuatu yang sulit atau membosankan, menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menarik.

Program pengabdian ini membuktikan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dapat dilaksanakan secara efektif, bahkan di lingkungan non-formal seperti TPQ, selama pendekatannya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. TPQ Imam Syafi’i sebagai ruang pembinaan akhlak dan spiritual anak-anak, juga berpotensi menjadi tempat yang subur dalam menumbuhkan literasi global tanpa menanggalkan nilai-nilai lokal.

Dengan membekali anak-anak khususnya mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar kemampuan berbahasa Inggris sejak dini melalui metode yang menyenangkan, kita turut mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya religius, tetapi juga adaptif terhadap tantangan zaman yang terus berkembang. (Dr. Hanisah Hanafi, M.Pd, Nurlaila Husain, S.S. M.Pd., Rahmawaty Mamu, S.Pd., M.Pd).

Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo..