fsb.ung.ac.id, Gorontalo – Rahmawati Ohi, S,Pd.,M.Sn menjadi narasumber pada kegiatan Belajar Bersama Di Museum. Ini merupakan salah satu program yang dilaksanakan UPTD Museum Purbakala bertempat di UPTD Museum Purbakala Provinsi Gorontalo, Rabu (16/4/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 50 siswa/i SMA/SMK/SLB Se-Provinsi Gorontalo. Dalam kesempatan itu, Rahmawati Ohi, S.Pd.,M.Sn selaku Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik dari UNG menyampaikan materinya yang berjudul Polopalo sebagai sumber belajar bagi generasi muda: kajian Sejarah, filosofi dan psikoakustik polopalo berdasarkan prinsip lokal jenius.
Penting sekali generasi saat ini mengetahui alat musik tradisional gorontalo yaitu polopalo, khususnya 4 jenis karakteristik polopalo asli yang sudah jarang diketahui oleh masyarakat gorontalo yaitu polopalo Motoliyongo, Modulodu’o, Mobulongo, dan Moelenggengo.
Keempat polopalo ini memiliki bunyi yang berbeda, khas dan makna yang merepresentasikan masyarakat dan budaya Gorontalo dimana hal juga sudah pernah saya teliti pada penelitian sebelumnya. Melalui 4 jenis polopalo ini seiring perkembangan zaman mulai dimodifikasi oleh para seniman Gorontalo dengan Membuatnya lebih bernada dan kompleks. Sehingganya, tidak heran polopalo yang saat ini digunakan oleh masyarakat gorontalo adalah jenis polopalo modern yang telah dikemas dan dirancang lebihh bervariasi”
Di era digital yg serba cepat, semakin banyak generasi muda yg kehilangan koneksi untuk memahami tentang akar budaya khususnya musik tradisional Polopalo yang memiliki 4 karakteristik bunyi, yakni mo bulongo, mo dulodu’o, motoliyongo dan moelenggengo jika dilihat dari organologinya nampak sederhana tetapi dibalik kesederhanaan terdapat kompleksitas bunyi dan makna filosofis yg mendalam.
Semoga generasi muda tidak hanya mengenal saja tetapi mampu memahami esensial dari polapalo serta menjaga warisan budaya agar tidak tergerus oleh arus globalisasi namun tekhnologi digital mampu menjembatani antara tradisi dan modernitas dan memperkenalkan polapolo musik tradisional yang memiliki empat karakteristik bunyi di kancah internasional. (Rahmawati Ohi, S,Pd.,M.Sn, Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Sendratasik Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo )
