Program ‘Talk Time’ sebagai Upaya Pemberdayaan Bahasa Inggris Dasar bagi Anak-anak di TPQ Imam Syafi’i: Kolaborasi Pengabdian Terpadu Dosen dan Mahasiswa

fsb.ung.ac.idGorontalo – Program pengabdian masyarakat berjudul “Talk Time” merupakan bentuk konkret kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam upaya pemberdayaan keterampilan dasar Bahasa Inggris bagi anak-anak di TPQ Imam Syafi’i. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari kontribusi akademik terhadap penguatan kompetensi komunikasi anak usia sekolah dasar, khususnya dalam kemampuan berbicara (speaking).

TPQ Imam Syafi’i yang beralamat di Jln. Lorosai No. 5, Kelurahan Pulubala, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, menjadi mitra lokasi kegiatan ini. Dengan dukungan penuh dari pimpinan TPQ, Ustadz Munawir Mohamad, program ini dirancang agar sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik di lingkungan TPQ.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Indri Wirahmi Bay, S.Pd., M.A, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo, bersama dengan mahasiswa bimbingannya. Materi yang digunakan mengacu pada “Talk Time: Practical English Speaking Activities for Elementary Students”, sebuah pendekatan pembelajaran interaktif yang menekankan pada praktik langsung keterampilan berbicara Bahasa Inggris melalui permainan, dialog sederhana, lagu, dan simulasi situasi sehari-hari. Dengan metode ini, anak-anak dapat belajar Bahasa Inggris secara menyenangkan dan kontekstual sesuai usia mereka.

Selama pelaksanaan kegiatan, anak-anak dilibatkan secara aktif dalam berbagai aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keberanian mereka dalam berbicara Bahasa Inggris. Materi seperti greetings, introductions, asking and answering simple questions, dan expressing feelings disajikan melalui pendekatan yang menyenangkan, seperti permainan kelompok, storytelling, dan role play.

Metode ini berhasil menciptakan suasana belajar yang interaktif dan komunikatif. Antusiasme peserta terlihat jelas dalam setiap sesi, dan mereka mampu menggunakan ungkapan-ungkapan dasar Bahasa Inggris dengan lebih percaya diri sepanjang kegiatan berlangsung.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa TPQ, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bermakna bagi mahasiswa yang terlibat sebagai fasilitator kegiatan. Melalui program ini, diharapkan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat terus diperkuat, khususnya dalam upaya peningkatan literasi Bahasa Inggris di tingkat dasar.

Ke depan, kegiatan ini akan dikembangkan secara berkelanjutan dengan dukungan dan kolaborasi berbagai pihak, demi mewujudkan generasi muda Gorontalo yang siap menghadapi tantangan global. (Indri Wirahmi Bay, S.Pd., M.A Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo)